Momok Ciri Bayi Autis yang Paling Sering Dilupakan

Ciri Bayi Autis
Tentu setiap wanita yang sedang dalam masa kehamilan tidak menginginkan kejadian abnormalitas kelahiran putra atau putrinya nanti di saat bersalin. Kelainan autis bisa terjadi sejak usia bayi. Di dalam kandungan gangguan syaraf seperti pada kelainan autis tidak bisa terdekteksi oleh mesin USG secanggih apapun saat ini. Oleh karena itu ada baiknya jika Bunda mengetahui sejak dini ciri bayi autis agar dapat diputuskan suatu tindakan bagi si buah hati itu.

Autis pada anak adalah kejadian kombinasi dari beberapa kelainan perkembangan pada otak yang dapat mengakibatkan si anak mengalami gangguan tumbuh kembang di kemudian hari yang cenderung tak normal diantaranya sulit untuk berbicara (komunikasi), sulit bersosialisasi dengan teman sebayanya dan lain sebagainya.

Memantau ciri bayi autis sejak dini, mulai sejak ia dilahirkan hingga kurang lebih 3 (tiga) tahun bisa dilakukan, agar tumbuh kembang anak dapat dipantau sesuai yang diharapkan. Tentunya tidak semua bayi mempunyai tumbuh kembang yang sama, hal ini karena faktor pertumbuhan antara bayi satu dengan lainnya tidaklah sama.

Ciri Bayi Autis

Beberapa tanda berikut dapat digunakan sebagai masukan untuk memantau ciri bayi autis. Apabila Bunda menemukan salah satu atau beberapa diantara ciri ciri tersebut, mungkin Bunda perlu waspada dan curiga, ada baiknya konsultasikanlah pada dokter anak keluarga yang sudah dipercaya.
  1. Bayi tak pernah terlihat senyum waktu digoda, bahkan jarang menangis maupun tertawa.
  2. Matanya memandang ke arah lain jika siapapun atau bunda mendekati wajahnya, membuka mata dan melihat namun pandangan tidak jelas kemana.
  3. Bila Bunda melambaikan tangan atau sesuatu benda di depannya, bayi tak merespon hingga tak menirukan ke arah dimana benda digerakkan, lebih memandang langit - langit dan sekelilingnya bahkan tidak bisa menirukan gerakan atau merespon mimik muka. Cuma melihat sekilas ke orang yang di depannya.
  4. Si buah hati tidak pernah mengeluarkan suara misal bergumam, bermain ludah atau mencoba berkomunikasi dengan Anda melalui cara dia bermain seperti dengan bibir, lidah atau rongga mulut.
  5. Tidak paham instruksi kecuali diberikan dengan pengulangan yang sangat sering (suara dan frekuensi, bisa sampai puluhan kali).
  6. Bayi diam atau cuek saja ketika namanya dipanggil - panggil.
  7. Bayi tak pernah terlihat senyum waktu digoda, bahkan jarang menangis maupun tertawa.
  8. Tidak mampu mengeksplorasi gerakan tangan atau jari-jari.
  9. Lemah dalam menghisap puting susu.
  10. Kemampuan menghisap saat menyusu lemah.
  11. Tidak mau menangis untuk menyusu, harus dibangunkan dan dirangsang.
  12. Terkadang minum ASI harus pakai sendok.
  13. Kemampuan motorik lemah, contohnya bisa tengkurap tapi tidak bisa kembali.
  14. Tidak mau menggerakkan badan/merayap walau diberi stimulus mainan kesukaan.
  15. Tidak ada tanda-tanda mau merangkak.
  16. Untuk belajar berjalan perlu distimulasi.
  17. Bisa mengocehkan “ngg g g g g” saja, tidak berkembang ke ocehan berikutnya.
Jangan biarkan salah satu ciri bayi autis tersebut diatas hingga bayi beranjak balita karena bila sudah terlanjur maka makin susah melatih kemampuan bersosialisasi, berkomunikasi, menjalin persahabatan, dan bertoleransi saling menghargai. Jangan biarkan itu semua terjadi pada buah hati anda, cegahlah sejak dini jika itu masih mungkin.

Untuk mencegah dan membantu terapi ciri bayi autis tersebut diatas Bunda dapat berikan tetes probiotik terbaik Biosiva. Bunda bisa rutin teteskan di bawah lidah bayi dan puting susu selama Bunda menyusui.

Baca lebih lengkap mengenai: Tetes Probiotik Terbaik Biosiva.

Sekian dahulu kiat berbagi ilmu pengetahuan tentang mempelajari ciri bayi autis. Salam sehat selalu, jagalah senantiasa dan berikanlah yang terbaik buat buah hati kita semua.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »