Antibodi adalah suatu zat, bagian dari sistem kekebalan tubuh yang dibentuk oleh protein jenis gama globulin. Tugas antibodi adalah sebagai benteng pertahanan tubuh untuk melawan serangan sebagian besar semua jenis organisme seperti mikroba, virus, bakteri atau racun/toksin yang cenderung menyerang dan merusak jaringan serta organ tubuh. Dalam kondisi normal, antibodi dapat menyesuaikan diri dengan sifat kuman yang menyerang. Mikroba, virus, bakteri yang merugikan atau racun/toksin yang menyerang itu dikenal dengan istilah antingen.
Mekanisme kerja antibodi (immunoglobin) disingkat Ig adalah dengan mengeluarkan limfosit atau sel darah putih untuk mengidentifikasi antingen asing sebagai zat berbahaya lalu menyerang dan menghancurkannya.
Ketika zat asing (antingen) tersebut sudah lerdeteksi, maka sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi tertentu untuk mengatasinya. Misal: jika seseorang terkena penyakit A, tubuh akan memproduksi antibodi A agar di kemudian hari orang bersebut tidak terkena penyakit A lagi. Setiap penyakit akan diatasi oleh jenis antibodi yang berbeda.
Pada kasus anak autis banyak ditemukan fenomena autoimun. Mekanisme kerja antibodi pada anak autis tidak berjalan normal sehingga menyebabkan anak - anak autis biasanya memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. Respon yang ditimbulkan oleh sel - sel dan molekul yang menyusun sistem imunitas setelah berhadapan dengan substansi asing (antigen) yang dikenal dengan istilah respon imun akan melibatkan berfungsinya semua sistem tubuh bersamaan dengan sistem kekebalan tubuh, sehingga disfungsi pada sistem apapun dapat melemahkan tingkat kekebalan tubuh. Imun tubuh bertanggung jawab mempertahankan kesehatan tubuh, yaitu mempertahankan tubuh terhadap serangan sel patogen maupun sel kanker.
Imun tubuh adalah pemimpin pertahanan tubuh untuk menghadapi bakteri patogen, jamur, dan virus. Sistem imun juga dapat membedakan antara molekul asing dan molekul tubuh sendiri, menggerakkan sel - sel dan antibodi untuk menghadapi molekul asing. Sistem imun seharusnya bereaksi apabila ada masalah, tetapi pada anak autis mempunyai sistem imun yang malfungsi. Seringkali perubahan fungsi ini menyebabkan tubuh salah mengidentifikasi sel - sel sendiri dan molekul asing, sehingga malfungsi ini menyebabkan terjadinya peradangan pada saluran pencernaan. Contohnya ditemukannya kasus alergi pada anak autis.
Penyebab alergi pada anak autis adalah karena mekanisme kerja antibodi yang terganggu, karena sel - sel kekebalan tubuh tidak bisa mengenali penyebab alergi tersebut sebagai obyek yang tidak berbahaya, tetapi malah mengenali mereka sebagai musuh yang harus diserang habis - habisan sehingga menimbulkan peradangan pada organ tubuh. Bila tak segera mengatasi penyebab alergi pada anak autis tersebut, maka yang terjadi adalah gangguan kekebalan tubuh (imunodefisiensi) sehingga anak autis tersebut sering ditemukan sakit - sakitan.
Itulah sekilas gambaran mekanisme kerja antibodi yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Pada penanganan anak autis, pastikan sistem imun anak tidak sering mengalami penurunan, lakukanlah semua dari pola hidup dan pola makan yang sehat. Salah satu cara untuk mengatur pola makan yang sehat adalah mengkonsumsi rutin probiotik untuk anak autis terbaik.
Ketika zat asing (antingen) tersebut sudah lerdeteksi, maka sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi tertentu untuk mengatasinya. Misal: jika seseorang terkena penyakit A, tubuh akan memproduksi antibodi A agar di kemudian hari orang bersebut tidak terkena penyakit A lagi. Setiap penyakit akan diatasi oleh jenis antibodi yang berbeda.
Mekanisme Kerja Antibodi
Ini adalah mekanisme kerja antibodi pada kondisi normal, dapat digunakan sebagi informasi untuk penanganan anak autis terutama dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuhnya yang sensitif. Beberapa mekanisme kerja antibodi untuk melawan antingen antara lain:- Penetralan. Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri (antigen) dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus - tubulus ginjal.
- Pengendapan (Presipitasi). Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut. Dalam bentuk demikian, antigen-antigen dapat ditelan oleh sel - sel fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak berbahaya.
- Pelekatan. Antibodi melekat pada sel - sel mikroorganisme (antigen) sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.
- Aktivasi Protein Komplemen. Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifikasi mereka untuk sel - sel T.
Antibodi pada Kasus Anak Autis
Sistem kekebalan tubuh dengan antibodi yang normal akan mudah mengidentifikasi faktor - faktor berbahaya dan melindungi tubuh terhadap penyakit dan infeksi dan menghancurkan patogen serta sel-sel tumor. Sistem kekebalan tersebut akan membuat tubuh sehat dan bebas penyakit. Sistem limfatik, limfosit, kelenjar getah bening, cairan getah bening, fagosit, dan sel - sel darah putih yang lain merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.Pada kasus anak autis banyak ditemukan fenomena autoimun. Mekanisme kerja antibodi pada anak autis tidak berjalan normal sehingga menyebabkan anak - anak autis biasanya memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. Respon yang ditimbulkan oleh sel - sel dan molekul yang menyusun sistem imunitas setelah berhadapan dengan substansi asing (antigen) yang dikenal dengan istilah respon imun akan melibatkan berfungsinya semua sistem tubuh bersamaan dengan sistem kekebalan tubuh, sehingga disfungsi pada sistem apapun dapat melemahkan tingkat kekebalan tubuh. Imun tubuh bertanggung jawab mempertahankan kesehatan tubuh, yaitu mempertahankan tubuh terhadap serangan sel patogen maupun sel kanker.
Imun tubuh adalah pemimpin pertahanan tubuh untuk menghadapi bakteri patogen, jamur, dan virus. Sistem imun juga dapat membedakan antara molekul asing dan molekul tubuh sendiri, menggerakkan sel - sel dan antibodi untuk menghadapi molekul asing. Sistem imun seharusnya bereaksi apabila ada masalah, tetapi pada anak autis mempunyai sistem imun yang malfungsi. Seringkali perubahan fungsi ini menyebabkan tubuh salah mengidentifikasi sel - sel sendiri dan molekul asing, sehingga malfungsi ini menyebabkan terjadinya peradangan pada saluran pencernaan. Contohnya ditemukannya kasus alergi pada anak autis.
Penyebab alergi pada anak autis adalah karena mekanisme kerja antibodi yang terganggu, karena sel - sel kekebalan tubuh tidak bisa mengenali penyebab alergi tersebut sebagai obyek yang tidak berbahaya, tetapi malah mengenali mereka sebagai musuh yang harus diserang habis - habisan sehingga menimbulkan peradangan pada organ tubuh. Bila tak segera mengatasi penyebab alergi pada anak autis tersebut, maka yang terjadi adalah gangguan kekebalan tubuh (imunodefisiensi) sehingga anak autis tersebut sering ditemukan sakit - sakitan.
Itulah sekilas gambaran mekanisme kerja antibodi yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Pada penanganan anak autis, pastikan sistem imun anak tidak sering mengalami penurunan, lakukanlah semua dari pola hidup dan pola makan yang sehat. Salah satu cara untuk mengatur pola makan yang sehat adalah mengkonsumsi rutin probiotik untuk anak autis terbaik.
EmoticonEmoticon