Mungkin Bunda mengalami suatu hari pernah mengharapkan sebuah hasil reaksi positif pada tumbuh kembang anak yang menjalani terapi penanganan anak autis atau anak lambat bicara, namun sayang kemajuan tak pernah diraih. Bahkan mengelola nutrisi sudah Bunda tempuh mulai dari menghitung nilai gizi, jenis kalori dari beberapa jenis bahan makanan. Ketika diiberikan pada anak, malah anak tak suka atau bahkan anak suka sekali tapi ketika diamati setelah beberapa waktu tak ada perubahan yang berarti pada tumbuh kembangnya. Ketika memberi “obat” pun tetap nihil, anak masih marah marah, hingga tak berhasil mengatasi tantrum pada anak autis. Sudahkah Bunda mengevaluasi langkah - langkah yang Bunda tempuh itu? Tulisan kali ini hanya singkat, semoga dapat membantu Bunda memecahkan hal tersebut.
Dasar pendekatan bioteknologi ini, sebenarnya telah banyak yang menyampaikan bahwa kesehatan saluran pencernaan sangat berpengaruh signifikan atas emosi seseorang. Anak autis atau anak berkebutuhan khusus yang lain dapat selalu ceria, bahagia, sedih, susah hingga anak sering tantrum juga sangat dipengaruhi kondisi saluran pencernaannya. Berbicara kesehatan saluran pencernaan tentu saja tak bisa lepas dari soal kebersihan usus. Mengapa?
Bila pola makan yang sehat dibiasakan pada anak autis atau anak berkebutuhan khusus maka dipastikan kebersihan dan kesehatan usus terjaga, sebab yang masuk ke dalam tubuhnya sudah pasti memenuhi syarat makanan sehat, juga kaidah cerna - serap - buang. Pola makan tersebut juga berefek pada kesehatan ekosistem siklus bakteri sehingga tak ada lagi jumlah berlebihan pada koloni bakteri yang merugikan (bakteri patogen). Bila semua kondisi di dalam saluran pencernaan sehat, kebersihan terjaga maka reaksi kimia yang terbentuk pun positif sehingga akan menghasilkan zat - zat yang sesuai dengan kondisi tubuh, enzim juga optimal, begitu pula dengan hormon - hormon yang bertanggung jawab terhadap perasaan positif dan kebahagiaan.
Perasaan dan emosi yang muncul tidak terjadi begitu saja, hal tersebut dipengaruhi reaksi kimia yang ada di dalam tubuh yang melibatkan ekosistem bakteri, jenis makanan dan kadar gula dalam darah, serta faktor lingkungan yang lain. Ketika Bunda kesulitan mengatasi tantrum pada anak autis atau anak yang gemar memilih milih makanan saja, pernahkah terpikirkan oleh Bunda bahwa si anak kekurangan hormon kebahagiaan?. Mungkin setelah membaca tulisan ini Bunda akan melakukan evaluasi pola makan anak untuk mengembalikan kesehatan saluran pencernaan si buah hati yang begitu kompleks.
Ekosistem bakteri yang tak seimbang, maksudnya dalam pemahaman sederhana adalah jumlah koloni bakteri probiotik lebih sedikit dibanding bakteri patogen juga mempengaruhi selera makan anak autis atau anak berkebutuhan khusus, di antaranya:
Perasaan memang tak terlihat oleh mata, tetapi hal itu tercermin dari kondisi saluran pencernaan. Kasus tantrum pada anak autis, anak sering murung, sering marah hingga anak penuh kebahagiaan sangat dipengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Sedangkan kondisi saluran pencernaan dipengaruhi oleh pola makan, pola makan dipengaruhi jenis makanan.
Dasar pendekatan bioteknologi ini, sebenarnya telah banyak yang menyampaikan bahwa kesehatan saluran pencernaan sangat berpengaruh signifikan atas emosi seseorang. Anak autis atau anak berkebutuhan khusus yang lain dapat selalu ceria, bahagia, sedih, susah hingga anak sering tantrum juga sangat dipengaruhi kondisi saluran pencernaannya. Berbicara kesehatan saluran pencernaan tentu saja tak bisa lepas dari soal kebersihan usus. Mengapa?
Bila pola makan yang sehat dibiasakan pada anak autis atau anak berkebutuhan khusus maka dipastikan kebersihan dan kesehatan usus terjaga, sebab yang masuk ke dalam tubuhnya sudah pasti memenuhi syarat makanan sehat, juga kaidah cerna - serap - buang. Pola makan tersebut juga berefek pada kesehatan ekosistem siklus bakteri sehingga tak ada lagi jumlah berlebihan pada koloni bakteri yang merugikan (bakteri patogen). Bila semua kondisi di dalam saluran pencernaan sehat, kebersihan terjaga maka reaksi kimia yang terbentuk pun positif sehingga akan menghasilkan zat - zat yang sesuai dengan kondisi tubuh, enzim juga optimal, begitu pula dengan hormon - hormon yang bertanggung jawab terhadap perasaan positif dan kebahagiaan.
Perasaan dan emosi yang muncul tidak terjadi begitu saja, hal tersebut dipengaruhi reaksi kimia yang ada di dalam tubuh yang melibatkan ekosistem bakteri, jenis makanan dan kadar gula dalam darah, serta faktor lingkungan yang lain. Ketika Bunda kesulitan mengatasi tantrum pada anak autis atau anak yang gemar memilih milih makanan saja, pernahkah terpikirkan oleh Bunda bahwa si anak kekurangan hormon kebahagiaan?. Mungkin setelah membaca tulisan ini Bunda akan melakukan evaluasi pola makan anak untuk mengembalikan kesehatan saluran pencernaan si buah hati yang begitu kompleks.
Ekosistem bakteri yang tak seimbang, maksudnya dalam pemahaman sederhana adalah jumlah koloni bakteri probiotik lebih sedikit dibanding bakteri patogen juga mempengaruhi selera makan anak autis atau anak berkebutuhan khusus, di antaranya:
- Menghadirkan rasa puas atau bahagia setelah makan makanan tertentu.
- Membantu memproduksi senyawa toksin/racun yang dapat mempengaruhi perasaan.
- Mengubah reseptor atau penerima rangsangan dalam tubuh termasuk reseptor rasa.
- Mempengaruhi kadar hormon pencernaan.
- Mampu mempengaruhi sistem saraf yang menghubungkan antara otak dan saluran pencernaan, sehingga dapat mempengaruhi selera makan.
Perasaan memang tak terlihat oleh mata, tetapi hal itu tercermin dari kondisi saluran pencernaan. Kasus tantrum pada anak autis, anak sering murung, sering marah hingga anak penuh kebahagiaan sangat dipengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Sedangkan kondisi saluran pencernaan dipengaruhi oleh pola makan, pola makan dipengaruhi jenis makanan.
EmoticonEmoticon