Tubuh manusia merupakan rumah bagi sejumlah besar mikroorganisme/bakteri, bahkan jumlahnya bisa mencapai trilyunan. Namun seiring perjalanan waktu, usia dan faktor - faktor lain dapat menjadikan mereka punah dan habis. Diantara banyak bakteri tersebut, para ahli di dunia telah menyepakati istilah adanya klasifikasi jenis bakteri yang menguntungkan, yang dikenal sebagai bakteri probiotik dan ada pula bakteri yang merugikan, yang dikenal sebagai bakteri patogen. Terdapat juga apa yang disebut sebagai bakteri netral. Bakteri netral ini yang patut diwaspadai karena sering berubah ubah, bisa menjadi bakteri yang menguntungkan dan suatu saat juga bisa berubah menjadi bakteri yang merugikan. Terjadinya perubahan karakter sangat tergantung dari apa yang masuk ke dalam tubuh inang.
Keberadaan mikroba di dalam tubuh manusia hanyalah sekedar menjalankan amanah Tuhan penciptanya untuk dapat hidup berdampingan dan saling memberi manfaat bagi tubuh inang, dimana ia tinggal guna memakmurkan dunia agar semata - mata bisa kembali pada Tuhan dengan selamat lagi. Itulah tujuan mulia semua makhluk hidup.
Ternyata, pada prakteknya perjalanan itu tak semulus yang digariskan, manusia dengan keangkuhan dan keserakahannya telah mengacaukan segalanya, manusia yang lupa tak menyadari seiring berkurangnya usia menjadi tua, gaya hidup dan pola makan memiliki andil besar bagi rusaknya keseimbangan ekosistem bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan itu. Sebagian besar populasi bakteri hidup di saluran pencernaan. Mikroba - mikroba tersebut hidup membentuk sebuah siklus keseimbangan mikroba, persis seperti kehidupan manusia dengan berbagai karakternya.
Bila proporsi bakteri yang merugikan meningkat akibat kesalahan pola makan dan kebiasaan buruk yang lain, maka bakteri netral akan berubah karakter menjadi bakteri merugikan/berbahaya dan sebagian besar bakteri usus yang lain pun ikut berubah sebagai bakteri berbahaya, membusukkan makanan yang tak dicerna dan menghasilkan gas beracun. Akibat kondisi lingkungan yang buruk tersebut maka lambat laun ada bagian - bagian usus yang rusak dan mulai bermunculan penyakit.
Lain lagi bila proporsi bakteri yang menguntungkan lebih banyak, bakteri ini akan mempengaruhi bakteri netral untuk bekerja bersama - sama, akibatnya saluran pencernaan akan memiliki lingkungan yang kondusif karena banyaknya bakteri - bakteri baik ini lambat laun usus menjadi bersih dan sehat, serta tentu pemilik usus dapat makin menikmati kehidupan yang panjang dan sehat baik fisik dan mental.
Baca juga: Fakta Lain Bakteri yang Menguntungkan Tubuh.
Bagi anak autis maupun anak berkebutuhan khusus lainnya, menjaga kebersihan saluran pencernaan adalah mutlak dibutuhkan dengan menjaga proporsi bakteri yang menguntungkan. Bagaimana caranya?, adalah dengan memperkaya diri untuk hidup dan makan dengan cara - cara yang mencegah sejak dini perubahan karakter bakteri netral menjadi bakteri yang merugikan. Salah satu tindakan nyata adalah dengan mengkonsumsi makanan/minuman probiotik untuk anak autis, atau istilahnya makanan/minuman terfermentasi. Ingatlah prinsip apa yang kita makan dan apa yang kita buang, bagaikan dua roda sepeda depan dan belakang. Apabila salah satunya rusak, sepeda Anda tidak akan berjalan dengan baik.
Itulah kesehatan tubuh berdasar konsep keseimbangan bakteri yang menguntungkan.
Keberadaan mikroba di dalam tubuh manusia hanyalah sekedar menjalankan amanah Tuhan penciptanya untuk dapat hidup berdampingan dan saling memberi manfaat bagi tubuh inang, dimana ia tinggal guna memakmurkan dunia agar semata - mata bisa kembali pada Tuhan dengan selamat lagi. Itulah tujuan mulia semua makhluk hidup.
Ternyata, pada prakteknya perjalanan itu tak semulus yang digariskan, manusia dengan keangkuhan dan keserakahannya telah mengacaukan segalanya, manusia yang lupa tak menyadari seiring berkurangnya usia menjadi tua, gaya hidup dan pola makan memiliki andil besar bagi rusaknya keseimbangan ekosistem bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan itu. Sebagian besar populasi bakteri hidup di saluran pencernaan. Mikroba - mikroba tersebut hidup membentuk sebuah siklus keseimbangan mikroba, persis seperti kehidupan manusia dengan berbagai karakternya.
Bila proporsi bakteri yang merugikan meningkat akibat kesalahan pola makan dan kebiasaan buruk yang lain, maka bakteri netral akan berubah karakter menjadi bakteri merugikan/berbahaya dan sebagian besar bakteri usus yang lain pun ikut berubah sebagai bakteri berbahaya, membusukkan makanan yang tak dicerna dan menghasilkan gas beracun. Akibat kondisi lingkungan yang buruk tersebut maka lambat laun ada bagian - bagian usus yang rusak dan mulai bermunculan penyakit.
Lain lagi bila proporsi bakteri yang menguntungkan lebih banyak, bakteri ini akan mempengaruhi bakteri netral untuk bekerja bersama - sama, akibatnya saluran pencernaan akan memiliki lingkungan yang kondusif karena banyaknya bakteri - bakteri baik ini lambat laun usus menjadi bersih dan sehat, serta tentu pemilik usus dapat makin menikmati kehidupan yang panjang dan sehat baik fisik dan mental.
Baca juga: Fakta Lain Bakteri yang Menguntungkan Tubuh.
Bagi anak autis maupun anak berkebutuhan khusus lainnya, menjaga kebersihan saluran pencernaan adalah mutlak dibutuhkan dengan menjaga proporsi bakteri yang menguntungkan. Bagaimana caranya?, adalah dengan memperkaya diri untuk hidup dan makan dengan cara - cara yang mencegah sejak dini perubahan karakter bakteri netral menjadi bakteri yang merugikan. Salah satu tindakan nyata adalah dengan mengkonsumsi makanan/minuman probiotik untuk anak autis, atau istilahnya makanan/minuman terfermentasi. Ingatlah prinsip apa yang kita makan dan apa yang kita buang, bagaikan dua roda sepeda depan dan belakang. Apabila salah satunya rusak, sepeda Anda tidak akan berjalan dengan baik.
Itulah kesehatan tubuh berdasar konsep keseimbangan bakteri yang menguntungkan.
EmoticonEmoticon