Mewaspadai Soal Gangguan Pencernaan pada Anak Autis

Gangguan Sistem Pencernaan Anak
Tubuh anak autis, tubuh dengan ciri ciri down syndrome ringan dan anak berkebutuhan khusus yang lain, memperoleh nutrisi melalui sistem pencernaan. Makanan yang masuk akan dicerna membentuk reaksi - reaksi kimia dalam sistem pencernaan hingga menghasilkan zat - zat yang akan diserap oleh sel - sel tubuh untuk dipergunakan sesuai fungsinya masing - masing. Lalu bagaimana bila terjadi gangguan pencernaan pada anak autis, down syndrome dan lain sebagainya itu?, tentu saja proses pencernaan akan terganggu, sehingga pemenuhan nutrisi bagi tubuh pun terganggu.

Dalam diskusi kelas komunitas probiotik, kegagalan membentuk reaksi kimia dalam pencernaan yang kompatibel bagi tubuh adalah salah satu penyebab gangguan pencernaan pada anak autis tersebut. Sementara banyak komponen yang mempengaruhi berhasil tidaknya reaksi kimia yang mengeluarkan nutrisi - nutrisi bagi sel sel tubuh. Contoh kualitas bahan pangan yang masuk (dikonsumsi), reaksi kimia juga dipengaruhi oleh keseimbangan probiotik siklus atau bahasa mudahnya ya keseimbangan koloni koloni bakteri yang berhubungan, sebab merekalah faktor dominan yang menghasilkan output reaksi kimia dalam tubuh, seperti enzim dan zat aktif lainnya.

Misalnya yang masuk adalah makanan yang tidak kompatibel (tidak cocok bagi tubuh, khususnya kondisi organ), seperti makanan mengandung pestisida sintetis, makan berlebihan, kurang sayur, buah, dan lainnya maka berakibat keseimbangan mikro flora terganggu, berkembangnya bakteri yang merugikan, reaksi kimia tak terbentuk dengan optimal, enzim yang dihasilkan kurang, infeksi penyakit bertambah parah hingga penyakit atau kelainan susah sembuh. Oleh karena itu sejak dini sangat dianjurkan lebih memperhatikan gangguan pencernaan pada anak autis atau anak berkebutuhan khusus, sebab fungsi pencernaan yang sehat adalah hal yang sangat vital. Gangguan yang terjadi pada fungsi pencernaan mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh anak autis atau berkebutuhan khusus secara keseluruhan. Untuk itu menangani anak kelompok ASD (Autism Spectrum Disorder) selalu diutamakan memeriksa dan memperbaiki fungsi sistem pencernaannya lebih dahulu.

Berikut adalah beberapa gangguan pencernaan pada anak autis yang dapat saja terjadi yang dirangkum dari beberapa hasil penelitian. Hanya beberpa yang ditulis disini, yang dapat digunakan sebagai gambaran bahwa kesehatan sistem pencernaan begitu penting pada terapi penanganan anak autis dan berkebutuhan khusus lainnya.
  1. Hiperpermeabilitas usus (Leaky Gut Syndrome). Dikenal juga dengan istilah syndrom usus bocor. Leaky Gut Syndrome adalah kondisi dimana adanya peningkatan permeabilitas lapisan terluar usus yang mengakibatkan rusaknya jaringan dalam saluran usus dan peradangan sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Akibatnya zat - zat makanan yang tidak dapat dicerna, protein (gluten), protozoa, bakteri jahat, jamur, virus dan pertikel lain yang berpotensi meracuni dengan mudah melewati membran sel dan akan masuk ke dalam aliran darah lalu menyerang bagian tubuh yang lain.
  2. Enterocolitis, adalah peradangan pada usus besar dan kecil. Peradangan usus diakibatkan oleh kepekaan usus atas makanan/minuman yang masuk dan ketidakseimbangan komposisi koloni bakteri yang menguntungkan (bakteri probiotik) dan bakteri yang merugikan (bakteri patogen) di dalam usus.
  3. Malabsorbsi Syndrome. Sering disebut juga kondisi kekurangan enzim. Adalah kelainan kondisi medis yang terjadi akibat kegagalan penyerapan nutrisi dari saluran pencernaan. Jika tidak terdapat gangguan pencernaan (kondisi normal), makanan akan dicerna dan nutrisinya diserap ke dalam aliran darah, terutama dari usus kecil. Pada ciri ciri anak autis, sering ditemui mengalami syndrome ini, karena beberapa sebab seperti adanya infeksi usus, cacat bawaan, kekurangan beberapa enzim (seperti lipase, tripsinogen, amilasi), kegagalan pencernaan.
  4. Gangguan detoksifikasi. Adalah gangguan yang terjadi pada proses pembersihan organ pencernaan secara alami dari berbagai jenis racun yang mengganggu. Dalam keadaan normal detoksifikasi bertujuan untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah sebagai pembawa oksigen dan zat - zat lainnya yang dibutuhkan organ di dalam tubuh, sehingga tubuh kembali berfungsi normal dan sehat. Proses detoksifikasi bisa terganggu jika racun (toxin), kotoran, dan lemak yang menempel di usus menumpuk lebih banyak.
  5. Defisiensi Nutrisi. Semua gangguan yang tersebut diatas berdampak pada fungsi pencernaan sehingga timbul berbagai macam persoalan defisiensi nutrisi, kekurangan zat gizi. Vitamin dan mineral yang biasanya ditemukan kurang pada anak - anak autis antara lain magnesium, zinc, vitamin B6, selenium dan calcium. Kekurangan gizi makin parah karena anak - anak ini juga tidak menyukai buah - buahan dan sayuran, suka memilih jenis makanan yang monoton dan tidak suka dengan variasi makanan. Rata - rata juga sering mengalami alergi susu, sehingga tubuh mereka kekurangan protein.
  6. Sembelit. Salah satu ciri ciri anak autis dengan gangguan pencernaan adalah sering ditemukan anak yang susah buang air besar (BAB) atau sembelit. Hal ini karena kekurangan asupan makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah.
Pemenuhan kebutuhan probiotik terbaik dari luar tubuh bagi anak autis maupun anak berkebutuhan khusus dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan probiotik siklus di dalam tubuh, membentuk reaksi kimia di dalam tubuh secara lebih optimal untuk mengatasi gangguan pencernaan pada anak autis hingga membantu mempercepat proses regenerasi sel sel tubuh yang rusak dan lain sebagainya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »