Bernapas dengan Hidung Membantu Terapi Penyembuhan Anak Autis

Pernapasan adalah metabolisme energi, energi begitu penting bagi aktivitas kehidupan. Dengan demikian maka pernapasan juga sangat penting untuk memelihara kehidupan. Bila energi tak keluar maka putaran kehidupan tak dapat berjalan. Tanpa disadari jutaan tahun lalu turun temurun hingga kini ketika manusia berbicara maka udara pasti keluar dari mulut. Lain lagi pada bayi menyusui, maka ia bernapas dengan hidung. Ketika usia 2 sampai 3 tahun sudah tidak menyusu ibu, maka kebiasan bernapas dengan hidung lambat laun hilang dan berganti dengan kebiasan bernapas lewat mulutnya.

Diberi kelebihan dapat berbicara pada manusia, tanpa disadari berbicara dan bernapas melalui mulut menyebabkan muncul banyak penyakit yang hanya ditemukan pada manusia dan tak diketahui penyebabnya.
Bernapas dengan mulut merupakan awal munculnya berbagai jenis penyakit. Udara kita makin kotor. Polusi yang dihasilkan oleh asap kendaraan, bahan - bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam mulut, organ pernapasan lalu masuk ke dalam tubuh membuat tubuh kita dihinggapi banyak sekali kuman hingga bakteri yang merugikan.

Tak hanya dengan pola makan yang sehat, konsumsi rutin probiotik untuk anak autis, gaya hidup sehat pun sangat membantu terapi penyembuhan anak autis atau anak berkebutuhan khusus yang sedang Bunda lakukan. Mengubah kebiasaan cara bernapas dari mulut menjadi bernapas dengan hidung adalah sangat membantu terapi penyembuhan tersebut. Bernapas dengan mulut memperlemah daya kekebalan tubuh, sebab daya kekebalan tubuh memiliki hubungan erat dengan kuman yang ada di dalam mulut dan cara bernapas sehari - hari yang dilakukan.

Sementara bernapas dengan hidung adalah tepat, sebab fungsi pertahanan tubuh dari virus, kuman dan bakteri yang mengambang di udara bebas, yaitu berupa fungsi penjernihan dan fungsi melembabkan hanya ada di hidung, mulut tak memiliki fungsi tersebut. Hidung bekerja menjernihkan udara dan mengatur kelembaban udara yang masuk, sehingga memudahkan manusia menyerap udara bersih yang masuk ke dalam tubuh. Udara yang masuk melalui hidung berputar melalui lubang hidung dan rongga pada tulang sekitar lubang hidung (sinus), serta melewati permukaan berlendir yang dtumbuhi bulu hidung. Udara kemudian disaring oleh cairan berlendir yang mengalir di dalamnya (ingus). Pada ingus dan ludah, banyak mengalir immonoglobulin A (IgA) dan semua kuman, kutu, debu akan terperangkap disini, lalu teralirkan keluar oleh ingus. Meski kuman dapat menembus hidung, sel darah putih yang ada di tonsil yang terletak di pangkal tenggorokan memiliki mekanisme menangkap virus dan kuman lalu melakukan aseptisasi (menghilangkan kuman).

Manfaat Bernapas dengan Hidung

Biasakanlah kembali si buah hati untuk bernapas dengan hidung. Tutup mulut (bibir ketemu bibir) lalu tarik napas lewat hidung pelan pelan. Lakukan rutin untuk membantu terapi penyembuhan anak autis, hiperaktif, down syndrome dan anak berkebutuhan khusus lainnya. Ada beberapa manfaat bernapas dengan hidung bila itu rutin dilakukan, antara lain:
  1. Meningkatkan daya kekebalan tubuh.
  2. Menjaga keseimbangan bakteri yang merugikan dan kuman penyakit. Bila berlebihan secara otomatis akan dibuang.
  3. Meningkatkan persentase sirkulasi oksigen saat pernapasan paru - paru dengan melembabkan udara.
  4. Mengatasi bau napas.
  5. Lebih mengaktifkan otak dan jantung, tentu sistem syaraf otak makin baik bekerjanya.
Demikian penjelasan singkat bernapas dengan hidung membantu terapi penyembuhan anak autis.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »